YEAY !!! Sudah genap setahun saya hidup di UK, rasanya pengen tumpengan!
secara, dari saya mbrojol, sampai 24 tahun, belum pernah hidup dan tinggal sendiri jauh dari keluarga dan rumah untuk waktu yang lama. Saya suka banget travelling, bahkan tidak jarang dan tidak ragu untuk melakukannya seorang diri. Tapi, untuk case yang ini tentu berbeda. Mungkin karena tanggung jawabnya juga berbeda.
Saya tiba di UK untuk pertama kalinya tanggal 13/2/2016 (iya, besoknya valentine). Tidak pernah terpikirkan sebelumnya saya akan melanjutkan pendidikan jenjang master di UK. Banyak cerita dibalik kenapa sih saya milih UK. Untuk cerita lengkapnya, mungkin ga bakal saya jabarkan di sini, akan saya buat di postingan terpisah, tentunya jika saya sudah siap (cieelah..). Singkat kata, dulu saya memilih UK karena kakak sudah terlebih dahulu menimba ilmu di UK, jadi saya mbuntut aja sebenarnya. Ketika itu, kakak saya masih mengambil MSc Engineering Business Management di University of Warwick (dia sudah lulus sekarang).
Setelah kegagalan saya yang berentet, kakak saya menyarankan untuk mendaftar master di UK, dengan berat hati saya banting setir dan mulai melihat-lihat Universitas apa yang kira-kira cocok dengan jurusan yang saya inginkan. Karena sejatinya, saya pengen banget kuliah di Belanda hehehe (ya ya nanti di postingan terpisah saya cerita kenapa bisa nyasar ke UK). Saya sempat daftar Coventry Uni dan Edinburgh Napier, keduanya diterima, namun entah mengapa, hati ini kurang mantap aja gitu. Waktu itu pilihan yang paling menarik hati ada tiga, University of Surrey, Bournemouth University, dan University of Brighton. Dengan berbagai macam pertimbangan, akhirnya saya memilih BOURNEMOUTH UNIVERSITY.
Berhubung sebelumnya saya punya pengalaman pahit (itu loh.. si kegagalan berentet), pas mau berangkat stress dan nervous banget. Sangking nervous-nya, saya muntah-muntah di perjalanan menuju bandara. Mama saya sampai panik bukan kepalang, karena pada saat itu saya akan berangkat seorang diri, jadi wajar lah ya kalau si mama panik. Entah kenapa, saya agak khawatir berlebihan pas mau berangkat, pikiran-pikiran buruk menyelimuti, seperti misalnya, nanti kamar saya bakal nyaman ga ya, teman-teman flatnya bakal baik ga ya, nanti gimana ya kuliahnya, dsb dsb.
Namun semua melebihi ekspektasi saya, hahaha. Begitu saya landing di Heathrow Airport, saya sudah dijemput kampus dan melakukan perjalanan sekitar 2 jam dari London ke Bournemouth. Selama perjalanan, saya diajak ngobrol sama si pak supirnya tentang bola karena kebetulan student lain yang satu mobil udah pada tidur, jadilah saya kena sasaran menjadi teman ngobrolnya si bapak supir. Ketika itu, masih sulit untuk saya menangkap apa yang dikatakan si pak supirnya, karena aksen-inggris-yang-sangat-medok. Jadi, untuk amannya saya ketawa-ketawa aja dan iya-iya aja.
Dua jam berlalu dan tibalah saya di Bournemouth. Pas saya sampai, suasana kota Bournemouth sendu banget, hujan dan mendung-mendung gitu. Tapi berhubung saya capek banget, jadi sesampainya di kamar, saya langsung mandi, dan kemudian TIDUR. Galau? ga sempet!! capek banget.

Kamar saya di Bournemouth (Lansdowne Point)
Pada saat saya menulis postingan ini, saya sudah pindah akomodasi, karena kontrak di Lansdowne Point sudah habis. Saya sempat tinggal di kamar ini kurang lebih enam bulan lamanya. Kamarnya termasuk kecil, tapi nyaman banget!! Sayangnya aja sering banyak gangguan dan perbaikan, karena ini termasuk gedung baru. Liftnya rusak lah, banyak perbaikan ini itu lah, bahkan pernah pintu flat saya ga bisa kebuka. hahaha.
View kamar saya itu super c.i.a.m.i.k!! Terdengar sombong ya? namun benar adanya!!! Karena setiap baru melek mata, disuguhi pemandangan pantai. Jadi…. boleh lah ya sombong dikit, ya walaupun kehalang sama gedung-gedung sih :p

View dari kamar saya ft. gedung-gedung yang menghalangi keindahan pantai
Saya tinggal di lantai 10, satu lantai ada 10 flat. Satu flat ada yang enam kamar atau lima kamar. Kebetulan, saya dapet satu flat lima kamar dan sharing kitchen dengan kelima teman saya. Teman flat saya ciamik semua, kebetulan saya memilih female dorm, jadi dapur saya super bersih dan kebetulan dari Asia semua. Kita semua kalo ngobrol pun nyambung, karena sesama Asia, kebudayaan kita masih sama dikit-dikitlah.. jokes-nya pun sama :p



Suasana dapur ketika ada “party”
Intinya sih, saya bersyukur banget bisa menempuh pendidikan di UK. Akomodasi nyaman, kampus nyaman, teman-temannya pun aman. Saya inget banget, pas hari pertama masuk kamar, ada rasa haru karena entah saya berasa kayak di rumah aja gitu.. (terbaca agak lebay sih ya.. tapi begitulah adanya). Atau mungkin karena saya udah ada pengalaman buruk sebelumnya? atau.. mungkin karena saya pasrah aja gitu sama Allah pas mau berangkat? jadi saya ga terima aja apa adanya. Kekhawatiran saya selalu berujung doa untuk meminta kepada Yang Maha Besar, agar – supaya – kejadian “buruk” itu tidak terulang lagi (yang akan saya ceritakan di postingan terspisah ketika saya sudah siap).
Well, I still remember the days I prayed for the things I have now. Alhamdulillah :))
Sekian!! Ciao!!
…’If you are grateful, I will surely increase you in favor’…
(Quran 14:7)